Jumat, 30 Juli 2010

SEJARAH BAHASA ARAB

A. Berbagai Pendapat Tentang Asal Mula Bahasa Arab

Pendapat sejarah mengenai sejarah asal mula bahasa Arab dan perkembangannya yang paling global adalah sebagai berikut:

1. Pendapat pertama bahasa telah ada pada zaman nabi Adam, sehingga perintis tulisan Arab dan pola kalimat bahasa Arab adalah nabi Adam. Pendapat ini adalah pendapat paling klasik dan merupakan interpretasi dari firman Allah : “Allah telah mengajari Adam pengetahuan tentang segala nama”(QS. Al Baqarah:13) Dari dalil ini mereka berpendapat bahwa nama – nama benda dan berbagai hal dan sifat di dunia ini telah diajarkan oleh Allah kepada nabi Adam dalam bahasa Arab. Bahkan pengikut pendapat ini lebih tegas menyatakan bahwa huruf Arab telah dikuasai oleh Adam tanpa belajar dan langsung dari Allah seketika, atau disebut sebagai sebuah mukjizat atau paling tidak sebagai karunia.

2. Pendapat dari ahli-ahli tulisan kaligrafi Arab bahwa bahasa Arab memang ada sejak zaman Adam. Pendapat ini menyatakan, bahasa Arab merupakan bahasa pertama yang diciptakan manusia dan kemudian berkembang menjadi berbagai bahasa baru. Baik bahasa utamanya ataupun berbagai cabang yang tumbuh darinya tersebut pada akhirnya mengalami berbagai perubahan dan perkembangan sesuai dengan peradaban manusia. Pendapat ini menggunakan bukti sejarah dan sebagainya untuk mendukung teorinya. Disebutkan bahwa dari berbagai penemuan yang ada diketahui bahwa sejak 4000 tahun SM, baru ada manusia yang bisa membuat abjad atau bahasa tulis (sebelum dianggap belum ada bahasa tulis atau memang belum ditemukan bukti tertulisnya), yaitu oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia yang membuatnya diatas batu, selanjutnya bangsa Mesir purba dengan sitem tulisan hyerogliph; kemudian bangsa Babilonia dan Assyria di Mesopotamia dengan memakai tulisan Paku (cuneiform) dan di pahatkan diatas batu; begitupun bangsa phunesia, cina, Romawi dsb. Mereka termasuk bangsa yang mengawali pembangunan peradaban tinggi. Sementara itu tulisan Arab masih tergolong muda karena lahir belakangan. Ada pendapat bahwa tulisan Arab kufi merupakan turunan terakhir dari hyerogliph setelah melewati fase tulisan Phunisia, musnadn dan arami hingga kemudian mencapai jenis tulisan masa sekarang. Dengan semakin berkembangnya pendapat para ahli, teori ini terbagi menjadi beberapa kelompok:

a. Teori Selatan (himyari) yang menyatakan bahwa tulisan Arab yang ada pada saat ini di adopsi dari musnad Himyari, atau Hameir di Yaman. Orang yaman kuno (Himyar) pindah ke Hierah, sebuah kota diantara Nejef dan Kufah pada masa dinasti al Mundzir keturunan Tababiah suku Yaman. Dari Hierah ini, kemudian dibawa oleh pengembara bernama Harb bin Umayyah yang belajar dari kota tersebut kemudian setelah menetap di Makkah mengajarkan kepada penduduk sekitarnya. Akhirnya, suku-suku di Madinah, yaitu Auz, Khazraj, dan Tsaqif ketularan.

b. Teori Utara(Hieri) yang berdasar pada riwayat al Baladzuri (bernama asli Ahmad bin Yahya) yang merupakan sejarawan Arab di Baghdad dan wafat pada 829 M. Ia meriwayatkan dari Abbas bin Hisyam bin Saib al Kalby dari kakeknya dari assyarqi al Qathani: bahwa Maramir bin Murrah, Aslam putra Sadarah beserta Amir bin Jadrah yang semuanya dari Boulan, dan mereka adalah anggota kaum Thayik yang mendiami daerah Buqah, yang terletak di sungai Anbar. Kaum ini menyamakan ejaan dengan ejaan suryani. Oleh penduduk Hierah kemudian ditransfer dan dibuat formula baru. Transfer tersebut dipelopori oleh Basyar bin Abdul Malik yang lebih dikenal dengan nama al Kindi. Ditambah lagi, al Kindi adalah saudara penguasa Daumatul Jandal yaitu Ukaidar. Al Kindi hijrah ke Hierah dan menetap beberapa waktu sehingga dari dialah penduduk Hierah (Huron) belajar tulisan Arab. Selanjutnya dia hijrah ke Makah dan disini beberapa tokoh bangsawan Quraish minta di ajari tata tulis dan ejaanya. Di antaranya adalah Sufyan bin Umayyah bin Abd Syams beserta Abu Kais bin Abd Manaf bin Zuhrah yang akhirnya bisa menulis Arab. Pada suatu ketika, al Kindi dan Abu Kais melakukan kegiatan bisnis di Thaif di temani pula Ghaylan bin Salmah Al Tsaqafi yang juga belajar tulisan Arab pada al Kindi. Dari waktu itulah kemudian baca tulis maju pesat di kmota dagang tersebut. Dari riwayat tersebut diketahui bahwa tulisan Arab berawal dari tulisan Suryani yang transformasinya menghasilkan tulisan Anbari dan tahap selanjutnya ke tulisan Hieri dan kemudian menghasilkan khat hejazi atau Makki.

c. Pendapat modern dari para sejarawan Islam dan pencinta Kaligrafi Arab memberikan sedikit gambaran lebih mendetail tentang perkembangan tulisan dan bahasa Arab terutama pada abad sebelum datangnya Islam. Dalam pendapat ini, hal-hal yang menjadi titik penting adalah sebagai berikut:

i.Suku Nabti adalah suku Arab pertama yang diperkirakan menguasai daerah Arami sekaligus terpengaruh budaya Arami dalam perjalanan waktu. Mereka pada akhirnya menggabungkan dua bahasa sekaligus dengan akulturasi tulisan baru yang masih tampak sentuhan awal Arami. Tulisan ini disebut sebagai tulisan Nabti.

ii.Dari prasasti Utrubahdisimpulkan bahwa khat nabti merupakan transformasi dari tulisan Arami (entah apakah AAram asli atau juga sudah terkontaminasi bahasa lain), dan tulisan Arab merupakan evolusi dari jenis tulisan Nabti yang terakhir. Hal ini diperkuat atau didukung oleh prasasti atau inskripsi al Hajar al Khamsah (prasasti Lima Batu) yang membuka sejarah tulisan Arab sebelum Islam. Prasasti tersebut jika di urutkan secara sistematik tahun pembuatannya adalah inskripsi Umm al Jimal I,Nammarah, Zabad, Huron, dan terakhir Umm al Jimal II, dan semua ini dinyatakan sebagai prasasti Nabti.